Pertanyaan:


Dalam penjelasan "Aqidah ath-Thahawiyyah" di PalTalk, Anda menyebutkan bahwa Rasulullah ﷺ tidak rutin melaksanakan salat tarawih agar umat Islam tidak menganggapnya sebagai kewajiban. Pertanyaan saya, mengapa kita tidak menganggap metode Rasulullah dalam mendirikan negara sebagai kewajiban karena beliau melakukannya secara konsisten? Jika ada perbedaan, mohon dijelaskan. Terima kasih.


Jawaban:


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. 


Mungkin yang Anda maksud dengan "metode" adalah "metode thalabun nushrah" (metode meminta dukungan) yang disampaikan oleh Hizbut Tahrir dan dianggap sebagai kewajiban individu. 


Jika maksud Anda seperti itu, sebagaimana terlihat dari pertanyaan, maka saya akan menjawab dalam poin-poin berikut:


1. Banyak amalan sunah yang dilakukan secara rutin oleh Nabi ﷺ, tetapi tidak menjadikannya sebagai kewajiban.


Sebagai contoh, dua rakaat sunah sebelum salat fajar adalah amalan yang selalu dilakukan oleh Nabi ﷺ, namun hal ini tidak menjadikannya wajib.


2. Meminta dukungan (thalabun nushrah) adalah salah satu metode dakwah militer yang sesuai dengan zaman kenabian.


Pada masa itu, keluarga, suku, dan pemimpin suku memainkan peran penting dalam memberikan perlindungan, bantuan, dan dukungan. Seiring waktu, pengaruh dan ikatan suku ini melemah dan kekuatan kini bergeser kepada negara, rakyat, bangsa, dan aliansi internasional yang besar. Dengan demikian, berpegang teguh pada metode meminta dukungan seperti pada zaman kenabian dan menganggapnya sebagai kewajiban yang tidak dapat diubah atau dilampaui berarti menghambat umat Islam untuk bergerak sedikit pun menuju pendirian khilafah yang benar dan memulai kehidupan Islam kembali. Terlebih lagi, kompleksitas keamanan modern tidak memungkinkan penerapan metode seperti ini. Pengalaman Hizbut Tahrir selama lebih dari enam puluh tahun adalah bukti nyata dari kegagalan pendekatan tersebut.


3. Menganggap wajibnya menggunakan metode meminta dukungan berarti menganggap wajibnya metode-metode dakwah dan militer lain yang berlaku pada zaman kenabian serta melarang segala inovasi yang berbeda di zaman ini.


Hal ini tidak pernah disampaikan oleh siapa pun. Misalnya, mengapa tidak dikatakan bahwa karena Nabi ﷺ selalu menunggang kuda dan unta, maka wajib bagi umat Islam pada zaman ini untuk menggunakan hewan seperti kuda, unta, dan keledai dalam kehidupan sehari-hari dan peperangan? Mengapa tidak dikatakan bahwa karena Nabi ﷺ mendirikan negara setelah hijrah ke Madinah, maka pendirian negara Islam apa pun harus diawali dengan proses hijrah massal seperti yang dilakukan oleh para sahabat di awal Islam? Mengapa tidak dikatakan bahwa karena Nabi ﷺ mendirikan negara setelah sepuluh tahun dari fase Makkah, maka pendirian negara Islam apa pun harus dilakukan dalam jangka waktu sepuluh tahun tanpa lebih atau kurang?


Jika kita mengatakan bahwa metode meminta dukungan adalah kewajiban, maka orang lain juga akan mengatakan bahwa puluhan metode lain yang dilakukan pada zaman kenabian juga harus dianggap sebagai kewajiban. Hal ini akan membuka pintu diskusi yang tidak pernah bisa ditutup.


Wallahu a’lam.


Syaikh Abu Bashir ath-Tharthusi ('Abdul Mun'im Mushthafa Halimah)


Terjemah: Febby Angga